Listrik, Kapan Kau Datang ?
Oleh M. Zuhri Ni’am
Penerangan
merupakan sesuatu yang sangat urgen bagi kehidupan manusia, kita tidak mungkin
akan terlepas dari yang namanya listrik. Listrik sudah menjadi kebutuhan yang
tidak dapat terpisahkan. Masyarakat pedesaan yang terletak jauh dari perkotaan
sangat membutuhkan adanya listrik, apalagi daerah perkotaan yang apabila tanpa
adanya listrik pasti akan terasa seperti kota mati. Banyak cara untuk dapat
mendapatkan aliran listrik, seperti pembangkit listrik tenaga mesin, angin, uap
dan air. Namun Kalimantan Barat belum dapat memaksimalkan potensi yang ada di
provinsi tersebut, entah karena faktor dana atau belum adanya sumber daya
manusia yang kompeten dan memadai.
Namun penulis
rasa pemerintah daerah seakan masih pilih kasih dan menganaktirikan daerah
pedesaan dari pada perkotaan. Bayangkan saja, listrik digunakan tanpa batas dan
sekehendak hati kita, seluruh pelosok perkotaan tak ada yang gelap, semuanya
telah menikmati malam harinya yang tidak pernah khawatir akan kegelapan. Namun
disisi lain, masyarakat yang hidup di daerah pedesaan harus bersabar dengan
janji para pejabat yang seakan hanya untuk mencari popularitas semata tanpa
memikirkan bagaimana perasaan masyarakat di pedesaan yang tidak pernah
menikmati adanya penerangan listrik. Di saat kampanye kepala daerah, para
kandidat dengan semangatnya menyerukan adanya listrik, namun setelah terpilih
bahkan sudah berlangsung beberapa tahun masa jabatannya, janji yang mereka
gaungkan seakan tidak terlintas lagi di fikirannya, mereka terbuai dengan
kekayaan yang didapatkannya. Sehingga pada akhirnya masyarakat yang menjadi
korban atas kata-kata manis mereka pada saat kampanye.
Hal tersebut
bukanlah karangan penulis semata, namun benar-benar terjadi di daerah tempat
penulis tinggal yaitu Desa Muara Tiga, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu
Raya. Masyarakat hanya mendapatkan lampu tenaga matahari, itupun satu kepala
keluarga hanya mendapatkan satu buah lampu dengan pengecas yang harus
bergantian dalam memakainya. Seandainya cuaca selalu mendung seperti musim
penghujan, maka masyarakat tidak akan dapat menikmati lampu tenaga matahari
yang hanya satu buah tersebut. Sungguh ironis sekali, kita semua tahu bahwa
daerah Kabupaten Kubu Raya merupakan kabupaten yang kaya akan pendapatan asli
daerahnya, namun hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saja pemerintah
daerah tidak bisa menganggarkan. Lalu kemanakah pendapatan yang konon melimpah
tersebut ? apakah hanya untuk pembangunan gedung-gedung pemerintahan yang
bermegah-megahan, ataukah untuk meningkatkan gaji tunjangan bagi para pejabat ?
Penulis
berharap, pemerintah daerah Kubu Raya dapat merealisasikan janji mereka pada
saat kampanye, untuk dapat mengalirkan listrik ke desa kami. Desa kami
berbatasan dengan Kabupaten Kayong Utara, dan penulis rasa tidak ada salahnya
jika pemerintah daerah Kubu Raya bekerjasama dengan Pemkab KKU untuk mewujudkan
impian masyarakat di Desa Muara Tiga, Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Kubu Raya
yaitu teralirnya listrik sehingga masyaraka pedesaan dapat menikmati listrik
seperti masyarakat di daerah perkotaan.
0 komentar:
Posting Komentar
Primaraya Perlu Kritik dan Saran Serta Komentar Anda