Menyoroti Kiprah Artis Terjun Ke
Dunia Politik
Pesta
demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2014 sepertinya akan menjadi ruang baru
bagi sejumlah artis yang mencoba mengadu nasib untuk berebut kursi legislatif.
Bahkan saat ini banyak artis yang mencoba keberuntungan untuk mencalonkan
dirinya sebagai kepala daerah dalam Pemilukada. Pemilukada di kota-kota besar
selalu diramaikan oleh majunya artis sebagai salah satu kandidatnya. Namun
tidak bisa dipungkiri bahwa peluang artis untuk terpilih sangat besar. Popularitas
yang melekat pada dirinya setidaknya dapat membantu dirinya untuk mendulang
suara pada Pemilukada. Perekrutan artis di dunia politik sah-sah saja, justru
hal ini dapat menjadi kendaraan parpol untuk memanfaatkan artis sebagai senjata
pamungkas untuk memenangkan Pemilu dan popularitas partai semakin dikenal oleh
masyarakat.
Fenomena
artis terjun kedunia politik saat ini memang sedang marak. Keberhasilan Dede
Yusuf sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat, Dedi Mizwar sebagai pemenang
Pemilukada Jawa Barat oleh semua lembaga survey, serta lolosnya beberapa artis
dalam persaingan perebutan kursi wakil rakyat pada Pemilu 2009 lalu sudah cukup
menjadi bukti bahwa popularitas artis untuk maju dalam dunia perpolitikan di
Indonesia sudah tidak diragukan lagi. Mereka mampu bersaing dan menumbangkan
beberapa politisi handal yang memang sudah lama berkecimpung di dunia politik.
Hal ini juga dapat dijadikan bukti bahwa kepercayaan masyarakat terhadap
birokrat saat ini sudah sangat menurun. Hal itu dapat disebabkan karena kasus
korupsi yang menyeret banyak politisi ke meja hijau. Sehingga masyarakat lebih
percaya kepada para idolanya yang maju dalam dunia perpolitikan di Indonesia.
Namun
menjadi seorang figure yang mewakili rakyat tidak semudah seperti membalikkan
telapak tangan, siapapun yang berniat ingin mencoba keberuntungan pada pesta
demokrasi harus siap lahir batin. Karena hanya dengan modal popularitas saja
tidak cukup, mereka harus menyiapkan kemampuan dirinya untuk menjalankan tugas
yang akan diembannya. Memang popularitas sedikit banyak membantu dirinya dalam
mendulang suara, tetapi yang lebih penting adalah keseriusan dan kemampuan
mereka dalam menjalankan amanahnya. Majunya mereka dalam persaingan politik
bisa jadi hanya ikut-ikutan saja, bisa jadi juga karena rayuan partai politik
untuk mendulang suara partai pada pesta demokrasi 2014 mendatang.
Berdasarkan
pengamatan penulis, krisis kepercayaan masyarakat terhadap partai politik kini
sedang melanda semua partai politik. Mulai dari kasus korupsi yang menyeret
beberapa politisi partai hingga kasus-kasus lainnya menyebabkan citra negatif
timbul dikalangan masyarakat terhadap partai. Para petinggi partai politik
berlomba-lomba memulihkan citra partai politiknya di mata masyarakat. Salah
satunya dengan merekrut artis sebagai strategi untuk mengembalikan kepercayaan
masyarakat terhadap partai politik. Akibatnya, timbullah persepsi bahwa
penilaian masyarakat dalam memilih pemimpinnya hanya dilihat dari penampilannya
saja.
Sejauh
ini belum ada satu pun artis yang mempunyai gagasan politik yang jelas hingga
mereka dapat diandalkan. Pengetahuan mereka tentang dunia politik juga masih
sangat minim karena artis sudah pasti selalu bergelut dengan pekerjaannya
hingga tidak sempat untuk memantau kondisi politik di Indonesia. Apa kata dunia
jika para pemimpin Indonesia diisi oleh para artis yang sedang memainkan peran
yang notabene mereka tidak paham terhadap kondisi politik di Indonesia. Tetapi
para politikus di Indonesia sangat cerdas untuk menggunakan artis sebagai senjata
meraih kembali kepercayaan masyarakat. Memang dunia politik ini begitu kejam,
apa saja dilakukan untuk kepentingan partai politiknya.
Akhirnya,
siapapun boleh mencalonkan dirinya untuk maju dalam dunia politik di Indonesia.
Tetapi perlu dipahami bahwa menjadi pemimpin harus siap lahir batin dan tidak
hanya mengandalkan popularitas saja. Satu hal yang sangat penting adalah proses
perekrutan harus sesuai dengan aturan yang berlaku. Mereka harus bisa bersikap
obyektif dalam memberikan keputusan. Karena ini menyangkut kepentingan umum
rakyat Indonesia, jadi tidak boleh dianggap main-main. Jangan sampai masuknya
kalangan artis untuk menjadi politisi hanya didasarkan pada kepentingan sesaat
dalam mendulang suara dan mengembalikan citra positif terhadap partai. Karena
hal ini akan berakibat pada kekecewaan masyarakat terhadap para politisinya.
Yang pasti masyarakat tidak mengharapkan kehadiran para artis di legislatif dan
eksekutif hanya sebagai hiburan saja, tetapi masyarakat mengharapkan Pemimpin
yang bisa mengayomi rakyatnya.
M.
Zuhri Ni’am
Kadiv
Opini Publik Primaraya
zonamediaindonesia.blogspot.com
BalasHapusagen poker
BalasHapusagen poker terbaik
agen poker terpercaya
poker uang asli
situs poker
poker online
situs judi online
poker online
agen judi bola
agen judi terpercaya dan terlengkap
judi online
agen bola
judi bola terpercaya
agen sbobet
agen bola terpercaya
judi bola online
abandar bola terpercaya
taruhan bola online
agen judi online
liveskor
livescore
hasil pertandingan
skor pertandingan
I wanted to thank you for online casino malaysia & live betting this great blog! I really enjoying every little bit of it and I have you bookmarked to check out new stuff you post.
BalasHapusWow, what a blog! I mean, you just have so much guts to go ahead and tell it like it is. Youre what blogging joker123 apk needs, an open minded superhero who isnt afraid to tell it like it is. This is definitely something people need to be up on. Good luck in the future, man
BalasHapus