Kubu Raya - Penekanan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kubu Raya adalah kualitas sumber daya manusia (SDM) yang diutamakan, tapi tidak kalah pentingnya sarana dan prasana pendidikan juga harus memadai.
Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Kubu Raya, Cawang, S.Pd., M.Pd di ruang kerjanya kepada borneonusantaratime. “Karena kalau SDM-nya berkualitas tapi sarana dan prasarananya kurang, maka pelayanan pendidikan (misalnya) tidak akan maksimal,” katanya.
Mengapa keduanya harus berjalan, tutur Cawang, tentu untuk peningkatan kualitas SDM dengan
pelatihan yang bisa menunjang pelayanan birokrasi untuk lebih tertata sesuai dengan SDM. Kemudian sarana dan prasarana harus ditingkatkan dan dibenahi.
Cawang menuturkan, SDM guru yang sudah memperoleh sertifikasi di daerah ini baru 2000-an dari 6.129 guru, baik negeri maupun swasta. Diantaranya baru 66 % yang Strata Satu (S1), 34 % belum sarjana. Sementara itu, sarana dan prasana pendidikan di Kubu Raya masih kurang, dimana berdasarkan data Dapodik, banyak sekolah yang perlu direhab atau kurang lokal.
Di seluruh daerah Kubu Raya, terdapat 324 SD (Sekolah Dasar) yang bangunan fisiknya perlu perhatian. Jika ada sekolah yang lokal atau ruangannya cukup, akan tetapi bangunannya rusak. Lalu jika ada yang bangunannya bagus, lokal atau ruangannya kurang. ”Ini hampir merata ada di semua kecamatan di Kubu Raya ini,” keluhnya.
Contohnya SDN 29 Sungai Raya, papar Cawang, bangunan depannya bagus tetapi di bagian belakang rusa. Kemudian SDN 1 Sungai Raya juga harus di rehab. Sementara SDN 1 Rasau Jaya juga bernasib sama, bahkan lebih parah.
Untuk membenahi sarana dan prasarana sekolah tersebut, Cawang menerangkan, tentu tidak bisa semuanya, harus ada yang diprioritaskan dan melihat anggaran yang ada. Kita tidak bisa bergantung pada APBD dan DAK, karena memang peruntukannya khusus.
Oleh karena itu, katanya, kita perlu dukungan dana dari provinsi dan pusat. Saat ini kita sedang mendata semua sekolah yang rusak atau yang perlu penambahan lokal oleh Dapodik.
“Kalau semuanya sudah siap, kita usahakan untuk bisa memperbaiki dan karena jumlahnya begitu besar, maka kita lakukan bertahap dengan target semuanya selesai dalam lima tahun,” urai Cawang.
Di Kabupaten Kubu Raya, menurut Cawang, ada seribu lebih sekolah dari SD hingga SMA atau SMK. Ini jumlah besar yang harus menjadi perhatian kita semua.
Kerusakan dan kekurangan lokal, bukan berarti pemerintah Kubu Raya sebelumnya tidak menjalankan program, imbuh Cawang, tapi karena kondisi sekolahnya memang rusak. Lagi pula hal ini juga merupakan ‘warisan’ dari kabupaten induk dalam pemekaran – yaitu Kabupaten Pontianak.
=========================
Sumber: http://kuburayakab.go.id
ini ni yang salah,,
BalasHapuslagi pula ini kesalahan kabupaten yang dulu,,
sebaiknya tdk ush mngungkit2 kesalahan,,]
sebaiknya hal yang benar harus di berdayakan pada hal yang benar