Status
sosial yang melekat pada diri setiap Mahasiswa selalu menggiring kita yang
pernah dan sedang berada di dunia
kampus seakan memiliki segala sesuatu yang di atas
status sosial masyarakat pada umumnya. Tidak tahu faktor apa yang menjadi penyebab
hal tersebut dapat terjadi, semua seolah datang dengan sendirinya karena budaya
yang muncul secara otodidak. Hal ini terlihat dari pandangan umum yang sering
menganggap bahwa Mahasiswa merupakan kaum intelektual yang punya pola fikir dan
sudut pandang yang berbeda dalam menanggapi suatu masalah yang muncul ditengah
dinamika kehidupan bermasyarakat. Beragam ungkapan melekat pada diri Mahasiswa
yang
semakin mempertegas peran Mahasiswa itu sendiri sebagai elemen yang vital
dalam kehidupan.
Mulai
dari agent of change yang menempatkan Mahasiswa sebagai pelopor perubahan yang
menjadi titik tolak berubahnya orientasi kehidupan kearah yang lebih baik. Ada
juga yang beranggapan bahwa Mahasiswa merupakan agent of social control, dimana
peran aktif Mahasiswa dalam mengawal berbagai bentuk kehidupan dan
permasalahanya sangat dituntut karena ada pandangan bahwa Mahasiswa adalah kaum yang netral dan
belum terkontaminasi dengan berbagai kepentingan yang berjalan seiring dengan
permasalahan terutama yang menyangkut kebijakan publik. Tidak salah juga bila ungkapan yang
menyatakan Mahasiswa merupakan iron stock, muncul sebagai harapan yang
dititipkan kepada kaum pembaharuan dan sosok-sosok penerus peradaban dimasa
yang akan datang. Sehingga,
pada diri Mahasiswalah kepercayaan untuk memangku dan menjalankan tatanan hidup
bangsa kedepannya disematkan.
Semua
hal tersebut tidaklah keliru apalagi berlebihan. Sebab suka atau tidak suka
jika kita berkata dalam konteks nasional, kita harus berani jujur mengatakan
bahwa Mahasiswa jugalah yang mampu untuk memangku peran sebagai pengubah
berbagai sistem yang dianggap sudah tidak lagi sesuai dengan pola fikir,
karakter, dan keinginan mayoritas masyarakat Indonesia sehingga dinilai
menyimpang dengan cita-cita hidup bangsa. Hal ini terbukti dari bagaimana
Mahasiswa mampu untuk mengubah peradaban pemerintahan Orde Baru yang berkuasa
tak kurang dari 32 tahun menjadi pemerintahan yang mengagungkan Reformasi
sebagai cita-cita birokrasi bangsa.
Disinilah
kedewasaan Mahasiswa sesungguhnya tertempa dengan matang karena mereka mampu
untuk menyesuaikan ruang yang mereka tempati dengan peran dan tanggung jawab
yang mereka emban. Tidak adil jika kita berfikir bahwa setiap Mahasiswa yang
hari-harinya disibukan untuk aktif mengikuti perkembangan dan mengawal dinamika
birokrasi yang terjadi, memiliki Indeks Prestasi yang rendah. Sebab Mahasiswa
yang dapat menempatkan diri sesuai dengan dunianyalah yang memiliki kecerdasan
akan ruang dan kedisiplinan akan waktu.
DESSY ISNAINI SAIMAH
OPINI PUBLIK PRIMARAYA
0 komentar:
Posting Komentar
Primaraya Perlu Kritik dan Saran Serta Komentar Anda